Pages

Congklak

0 Comments Diposting oleh Pak latos Minggu, 06 Juni 2010 di 01.04


Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congkak, dakon, dhakon atau dhakonan. Selain itu di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.

Deskripsi Permainan :
Dalam permainannya, congklak terdapat dalam dua bahan. Yaitu papan congklak, dan buah congklak. Papan congklak dibuat dari berbagai jenis kayu dan terdapat lima atau tujuh lubang sebaris yang dikenali sebagai 'kampung' dan di kedua ujungnya, terdapat lubang yang lebih besar dari lainnya, yang dikenali sebagai 'rumah'.

Panjang papan congklak tujuh lubang biasanya sekitar 80 cm dan lebarnya 18 cm. Buah congklak lazimnya menggunakan biji guli, biji plastik, batu kecil, dan biji getah, bahkan menggunakan cankang kerang.

Dalam permainan ini, pemain akan memulainya dengan serentak. Mereka akan mengambil buah congklak dan dimasukkan secara satu persatu ke dalam setiap 'kampung' menuju ke rumah masing-masing menurut arah putaran jam. Sehingga salah seorang berhenti di lubang yang kosong dan dianggap mati (pemain harus berhenti bermain saat itu).

'Rumah' kepunyaan sendiri terletak di lubang hujung sebelah kiri dan kanan masing-masing pemain. Pemain yang seorang lagi, akan terus berjalan sehingga dia berhenti di lubang yang kosong seperti pada pemain sebelumnya. Selepas itu, setiap pemain akan bergilir berjalan sehingga buahnya jatuh pada lubang kosong dan begitu seterusnya hingga setiap pemain, kehabisan buah congklak. Dan pemain, akan mengisi lubang dengan buah yang terdapat dalam ‘rumah’.

Pemain yang tidak cukup buahnya, akan ditutup lubangnya dan pemain yang menang dalam giliran sebelumnya, akan memulai permainan. Ini akan diulang sehingga salah seorang pemain tidak cukup buahnya untuk mengisi satu lubang dan dianggap kalah. Ketika pemain telah membuat satu putaran, yaitu dengan melepas isi pada ’rumah’ dan kembali ke lubang sebelah pemain. Ia boleh mengambil buah di sebelah lubang didepannya ketika buahnya masuk pada lubang kosong yang didepannya banyak terdapat buah.

Hal Ini, dikenali sebagai "tembak". Maka semua buah yang ditembak, menjadi salah satu pemain dan buahnya boleh dimasukkan pada lubang ‘rumah’ pemain yang menembak.


Sumber berasal dari :1) http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Congklak
2) www.google.com

0 Responses so far.

Posting Komentar